Singkat cerita, kami saling kenal, karena awalnya tak saling
kenal. Dari perkenalan ke perkenalan, dari perjalanan ke perjalanan, komunitas
ini memulai ceritanya. Tak lama, kami membaur, akrab dan mengakrabkan diri.
Kami menyebutnya : panggilan semesta. Semesta ini hidup, teman. Caranya
mendekatkan kami adalah satu bukti. Di titik ini, komunitas kami terbentuk,
yakni untuk menjawab panggilan semesta. Barulah, disusul
pertimbangan-pertimbangan sederhana : pertimbangan para pemikir alam : impian
mesti berproses, tidak mengenal latar belakang, dengan begitu tidak akan
panjang angan-angan.
Satu
di antara banyak rumusan para pemikir ini pun begitu sederhana, ditangkap
dengan baik oleh kami semua. Kami diminta mengendalikan kebiasaan semesta
memakan rindu dan cinta banyak orang sebagai energinya, dimana seharusnya
(menurut pemikir) ada batas toleransi dan jam besuk agar mereka tahu diri tidak
mengganggu waktu istirahat kami. Tugas kami rumit (dalam pikiran kami yang
bukan pemikir) yaitu memberikan pemahaman kepada semesta bahwa ada kesibukan
lain kami di luar berpetualang.
Alasan
bergabung dalam sebuah perkumpulan/komunitas sulit didapat dari bahasa-bahasa
pemikir. Maka (dalam bahasa pecinta), setidaknya kami bisa belajar jatuh pada
tempat yang tepat (jatuh pada orang-orang baik), dimana orangtua dapat
menitipkan anak-anaknya menyalurkan minatnya berpetualang dengan tenang.
Pendapat pemikir dan pecinta alam di komunitas ini pun berbeda (perbedaan
begitu dihargai disini), dimana akhirnya penulis fakir ini memberikan saran
kepada kalian : seharusnya ada yang membantu mengurai kusut alasan-alasan ini,
atau mungkin, kalimat barusan kita ganti saja menjadi : seharusnya ada kamu.
Seharusnya
ada kamu; iya kamu; kamu; kamu; dan kamu; kamu juga; gapapa sama aja tua muda;
boleh perempuan; kamu; kamu; (siapa saja)..
Kamu sendiri yang akan mencari alasannya di sini, di komunitas Arnacala Indonesia.
Tugas kamu sederhana (as always) : mencari alasan,
“Mengapa kita harus &
tidak bisa berhenti berpetualang?”
Sejarah singkat :
Arnacala
berdiri pada tanggal 13 Januari 2014. Berasal dari gabungan 2 suku kata :
ARNAWA (laut/samudera) dan ACALA (bukit/gunung), disingkat menjadi ARNACALA.
Secara umum, Visi Arnacala ialah terbentuknya pribadi yang berkarakter,
bermental, dan memiliki konsep diri manusia yang percaya akan kemampuannya
sendiri demi terwujudnya kelestarian lingkungan dan alam Indonesia.
Arnacala
menjunjung tinggi kekeluargaan dan keterbukaan sepanjang menerima visi dan misi
komunitas. Pusat kegiatan (sementara) sebagai ajang kumpul anggota Arnacala di
Taman Pramuka, Pasar Genjing, Matraman, Jakarta Timur (perbatasan Jakarta
Pusat).
Kehadiran
kalian adalah teman istimewa untuk kami..
(pecinta
menunjukkan kecintaannya, sementara pemikir menunjukkan pikiran-pikirannya;
pecinta mencintai, sementara pemikir berpikir; pecinta tak selalu berpikir, ia
mencintai apa saja yang ia rasa pantas dicintai; pemikir, ia berpikir tentang
apa yang dicintai; sang fakir, si miskin ilmu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar