Senin, 01 Desember 2014

PROLOGUE ARNACALA INDONESIA

Singkat cerita, kami saling kenal, karena awalnya tak saling kenal. Dari perkenalan ke perkenalan, dari perjalanan ke perjalanan, komunitas ini memulai ceritanya. Tak lama, kami membaur, akrab dan mengakrabkan diri. Kami menyebutnya : panggilan semesta. Semesta ini hidup, teman. Caranya mendekatkan kami adalah satu bukti. Di titik ini, komunitas kami terbentuk, yakni untuk menjawab panggilan semesta. Barulah, disusul pertimbangan-pertimbangan sederhana : pertimbangan para pemikir alam : impian mesti berproses, tidak mengenal latar belakang, dengan begitu tidak akan panjang angan-angan.

Satu di antara banyak rumusan para pemikir ini pun begitu sederhana, ditangkap dengan baik oleh kami semua. Kami diminta mengendalikan kebiasaan semesta memakan rindu dan cinta banyak orang sebagai energinya, dimana seharusnya (menurut pemikir) ada batas toleransi dan jam besuk agar mereka tahu diri tidak mengganggu waktu istirahat kami. Tugas kami rumit (dalam pikiran kami yang bukan pemikir) yaitu memberikan pemahaman kepada semesta bahwa ada kesibukan lain kami di luar berpetualang. 

Alasan bergabung dalam sebuah perkumpulan/komunitas sulit didapat dari bahasa-bahasa pemikir. Maka (dalam bahasa pecinta), setidaknya kami bisa belajar jatuh pada tempat yang tepat (jatuh pada orang-orang baik), dimana orangtua dapat menitipkan anak-anaknya menyalurkan minatnya berpetualang dengan tenang. Pendapat pemikir dan pecinta alam di komunitas ini pun berbeda (perbedaan begitu dihargai disini), dimana akhirnya penulis fakir ini memberikan saran kepada kalian : seharusnya ada yang membantu mengurai kusut alasan-alasan ini, atau mungkin, kalimat barusan kita ganti saja menjadi : seharusnya ada kamu.

Seharusnya ada kamu; iya kamu; kamu; kamu; dan kamu; kamu juga; gapapa sama aja tua muda; boleh perempuan; kamu; kamu; (siapa saja)..

Kamu sendiri yang akan mencari alasannya di sini, di komunitas Arnacala Indonesia. Tugas kamu sederhana (as always) : mencari alasan,
“Mengapa kita harus & tidak bisa berhenti berpetualang?”


Sejarah singkat :
Arnacala berdiri pada tanggal 13 Januari 2014. Berasal dari gabungan 2 suku kata : ARNAWA (laut/samudera) dan ACALA (bukit/gunung), disingkat menjadi ARNACALA. Secara umum, Visi Arnacala ialah terbentuknya pribadi yang berkarakter, bermental, dan memiliki konsep diri manusia yang percaya akan kemampuannya sendiri demi terwujudnya kelestarian lingkungan dan alam Indonesia.




Arnacala menjunjung tinggi kekeluargaan dan keterbukaan sepanjang menerima visi dan misi komunitas. Pusat kegiatan (sementara) sebagai ajang kumpul anggota Arnacala di Taman Pramuka, Pasar Genjing, Matraman, Jakarta Timur (perbatasan Jakarta Pusat).

Kehadiran kalian adalah teman istimewa untuk kami..


(pecinta menunjukkan kecintaannya, sementara pemikir menunjukkan pikiran-pikirannya; pecinta mencintai, sementara pemikir berpikir; pecinta tak selalu berpikir, ia mencintai apa saja yang ia rasa pantas dicintai; pemikir, ia berpikir tentang apa yang dicintai; sang fakir, si miskin ilmu).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar